Trending

Catat! Ini Cara Rahasia untuk Bahagiakan Anak Menurut Ahli Psikologi



Di dunia yang penuh warna, semua orangtua memiliki harapan yang sama, ingin anak-anak mereka menikmati kebahagiaan yang tulus. Namun, dalam realitasnya, kebahagiaan itu terkadang menjauh, tersembunyi di balik awan mendung kehidupan sehari-hari. 


Perilaku kita, sebagai pelindung dan penuntun mereka, memiliki peran besar dalam membentuk kebahagiaan yang akan mewarnai masa depan anak-anak kita.


Dua ahli ilmu psikologi yakni, Laurie Santos dari Universitas Yale dan Arthur Brooks dari Universitas Harvard, membagikan rahasia menuju kebahagiaan anak yang akan mengukir keberhasilan dan hubungan sosial yang gemilang di masa depan. Mereka akan membawa kita dalam perjalanan menyelami dimensi kebahagiaan anak-anak, yang seolah-olah adalah rahasia tersembunyi.


"Kadang-kadang, perasaan negatif menghampiri kita; kemarahan, kesedihan, kecemasan, dan frustasi. Ini adalah perasaan yang lumrah. Namun, bagi anak-anak, hal ini menjadi tantangan yang tak mudah." ujar Santos.


Orangtua sering kali terburu-buru untuk menghibur anak-anak dengan lelucon atau tawaran manis, berupa kue dan mainan baru. Namun, apakah ini benar-benar mengatasi akar masalah? 


Apakah ini mengajarkan pesan penting bahwa perasaan negatif adalah bagian dari hidup yang normal, dan dengan waktu, akan sirna? Anak-anak perlu dibimbing untuk memahami, agar mereka tidak merasa asing dengan perasaan seperti marah, sedih, atau cemas.


Santos menyarankan kita untuk menggunakan analogi yang sederhana, seperti cuaca yang selalu berubah, dari cerah hingga hujan. Ini adalah perubahan yang alamiah, yang mengajarkan kita untuk bersabar dan percaya bahwa setelah hujan, matahari pasti akan bersinar lagi.


Orangtua yang Bijak Lakukan Hal Ini


Ada risiko-risiko yang mengintai di kehidupan, namun, sebagai orangtua bijak, kita tidak boleh menjadikannya momok yang menakutkan bagi anak-anak kita.


"Hal ini tidak akan membuat mereka merasa aman; justru, hal ini hanya akan menimbulkan kecemasan dan menghambat kemungkinan keberhasilan mereka," ungkap Brooks.


Anak-anak yang melihat dunia sebagai tempat yang penuh ancaman lebih rentan terhadap kesedihan, depresi, dan ketidakpuasan dengan hidup mereka. Mereka mungkin juga cenderung kurang menyukai pekerjaan mereka dan meraih prestasi yang buruk dibandingkan dengan teman-teman sebaya yang memiliki pandangan yang lebih positif. 


Oleh karena itu, orangtua harus memberikan panduan yang bijaksana kepada anak-anak tentang cara menghadapi masalah yang mungkin mereka hadapi, sambil tetap realistis mengenai tingkat bahayanya.


Bijaklah dalam memberikan pandangan positif, yang didasarkan pada fakta dan bukti konkret, tentang dunia ini. Ajarkan anak-anak bahwa, pada umumnya, kebanyakan orang adalah baik, dan bahwa dunia ini terus bergerak menuju kebaikan yang lebih besar.


Kebahagian Adalah "Virus"


Kebahagiaan adalah virus yang menular. Sebagai orangtua, kita harus menyalakan obor kebahagiaan di dalam diri kita terlebih dahulu, agar cahayanya dapat merasuk ke dalam jiwa anak-anak kita. Brooks dengan tegas mengungkapkan. 


"Masalah utama dalam dinamika keluarga adalah penularan negativitas sosial. Inilah yang perlu kita ubah, yaitu dengan sengaja menyebarkan virus kebahagiaan di dalam keluarga kita."


Penelitian membuktikan bahwa ini berlaku untuk semua jenis emosi, dan menjadi tugas orangtua untuk menjadi contoh perilaku yang sehat yang kita inginkan pada anak-anak kita. 


Sebab, baik buruknya emosi dan tingkat kecemasan anak-anak kita sangat dipengaruhi oleh kita sebagai orangtua. Jadi, jika kita ingin anak-anak kita bahagia, kita harus membawa kebahagiaan ke dalam diri kita sendiri terlebih dahulu.


Mari bersama-sama mengelola kecemasan dan menghilangkan beban stres agar kita dapat menjadi orangtua yang bahagia. Kita harus ingat, jika kita mampu mengatasi perasaan tersebut, itu akan membantu anak-anak kita melangkah menuju kebahagiaan yang tulus, menuju masa depan yang cerah.


FAQ

Q1: Apa yang dimaksud dengan kebahagiaan anak?

Kebahagiaan anak, seperti bintang yang berkilau, itu saat anak tumbuh, tersenyum dan bermain, Mereka merasa dicintai, aman, dan tahu arti kehidupan, Itulah kebahagiaan, tak hanya kata-kata yang riang.


Q2: Apa yang dapat saya lakukan agar anak bahagia?

Dua pakar berbagi, ilmu yang berharga. Ajari anak mengelola emosi, yang datang bertamu. Jadikan mereka tahu, marah, sedih, itu wajar. Dalam hujan emosi, akan ada matahari yang tiba.


Q3: Mengapa penting bagi anak untuk menghadapi risiko?

Risiko adalah guru, yang datang untuk mendidik. Anak yang belajar, akan tumbuh lebih kuat. Menghadapi dunia dengan kepala tegak dan penuh keyakinan. Bukan dengan rasa takut, namun dengan semangat yang membara.


Q4: Bagaimana saya bisa menularkan kebahagiaan pada anak?

Kebahagiaan menular, seperti lagu yang merdu. Anda harus menjadi penggembira, menyebarkan tawa. Dalam keluarga, ubah negatif menjadi positif. Dengan cahaya kebahagiaan, hidup akan lebih bahagia.


Q5: Mengapa penting bagi orangtua untuk mengatasi kecemasan mereka sendiri?

Kita adalah cermin, yang mencerminkan kehidupan. Anak meniru kita, dalam cara berpikir dan beraksi. Jika kita bahagia, mereka akan terpana. Jika kita tenang, mereka akan merasa aman.


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak